Saturday 29 August 2009

Jangan gengsi pake virtual :-)

Banyak teman newbie yang ndak mau klo dikasih saran untuk belajar dengan virtual forex dulu. Alesannya macem-macem sih, rata-rata bilang: rugi maen virtual, klopun untung cuma ngiler doang... :)) Sebenernya sih suka-suka aja ya... cuma gw pengen berbagi pengalaman masalah kepake ndaknya virtual forex ini.

Awal gw gabung di MV, terus terang gw nganggep maen forex itu gampang. Pokoknya pede abis deh... Jadi, open position pertama gw langsung pake live forex. Ndak tanggung-tanggung, main margin pol pula :D Gw baru menyadari ke-"belagu"-an gw setelah live forex [gratisan $5 nya] tinggal $1.87 :D

Setelah menyadari ternyata gw ndak "sepinter" yang gw yakini :D , baru deh gw beralih ke virtual forex, bersamaan dengan timbulnya semangat belajar serius tentang segala sesuatu yang berbau forex. Bukan apa-apa, sebenernya akibat penasaran aja [plus rada-rada dendam juga sih :D], soalnya terus terang, di forex ini gw baru menyadari ke-"dudulan" gw :)) Gw yang sebelumnya menganggap diri fast learner, ternyata keok abis di forex =))

Nah, sekarang, setelah gw [rada-rada] paham tentang trading system yang [rada-rada] beres dan bisa dipertanggung jawabkan :D, baru deh gw menyesali kesombongan gw ndak mau pake virtual dulu. Coba dulu ndak asal pake BLT dari MV itu, kan lumayan, biarpun cuma $5, klo dikelola dengan bener bisa jadi gedhe juga loh... ;)

Makanya, gw ndak bosen kasih saran buat temen-temen newbie, jangan gengsi pake virtual dulu buat belajar :-) Ndak ada kata rugi kok... pengalaman mencoba berbagai posisi di berbagai situasi itu sangat berharga, meskipun profit yang kita dapet juga cuman virtual :-)

Saran gw, setelah kita merasa sudah mendapat "touch" yang enak dalam ber-trading atau kita merasa sudah ketemu cara trading yang bener [untuk tau cara trading kita udah bisa dipertanggung jawabkan ato belum, coba liat performance report kita deh :-)], baru deh, pake live forexnya.

Emang sih, biasanya begitu kita terjun ke live forex [apalagi klo udah invest yang lumayan], ada "demam panggung" juga sih :D Itu mungkin salah satu penyebab banyak [calon] trader yang jagoan di virtual, tapi gagal di live forex. Ada banyak saran untuk menghilangkan demam panggung ini. Antara lain: anggap aja live forex kita itu sama aja dengan virtual :D Artinya, usahakan trading tanpa beban. Profit syukur, loss ya enjoy aja... qqqq ;)) Klo masih juga grogi, ya ndak usah liat nilai dolarnya deh... liat aja pergerakan profit/loss dari pips-nya. Itu juga alasan kenapa gw ndak bikin target perolehan trading gw dengan nilai $, tapi dengan pencapaian pips per hari :D

Gimana? mau langsung pake live forex, ato coba belajar pake virtual dulu? qqqq ;)) Mending sekarang coba tengok dulu performance reportnya deh :D

Monday 17 August 2009

Manage your energy

Sering merasa kekurangan waktu buat ngelakuin kegiatan sehari-hari? Pernah terbersit keinginan untuk punya waktu 30 jam sehari? qqqq ndak boleh doong....., itu curang namanya :)) Waktu itu fair banget, ndak bisa dicurangin :P Jatah waktu semua orang sama, ndak peduli dia trader sukses ato trader "jadi-jadian" [kayak gw :P], semua punya waktu 24 jam sehari. Trus, apa dong yang membuat pencapaian satu orang berbeda dengan orang lainnya? Pengelolaan waktu saja ternyata belum cukup. Ada satu hal yang sering terlupakan: pengelolaan energi!

Seringkali kita merasa energi yang kita punya semakin lama semakin berkurang. Inget waktu pertama kali melakukan satu hal baru? Energi kita saat itu seakan berlimpah. Tapi sejalan dengan waktu, energi itu seolah-olah semakin surut. Contoh kasus aja ya... Waktu minggu-minggu pertama belajar forex, energi gw seakan berlimpah ruah. Online sampe pagi terasa jadi kebutuhan, googling sana-sini, melahap seabreg e-book, plus nanya kesana-kemari :D. Tapi sejalan dengan waktu, energi gw untuk belajar kok semakin surut ya? qqqq gaswat nih... Banyak faktor sih yang bisa jadi penyebab, mulai dari masalah teknis [seperti misal komputer yang down karena diforsir terus :D ato koneksi yang lemot abissss... qqqq] maupun masalah non teknis [seperti misal modal yang abis mulu :D, faktor psikologis dan masalah non teknis lainnya ;)]. Apapun alasannya [alasan sih pasti ada aja... :P] itu berarti energi gw untuk belajar "berkurang". Lah, kok bisa? Padahal secara teoritis, energi itu kekal. Ya ndak? Lah, berarti masalahnya ada pada: bagaimana cara kita "memunculkan" energi tersebut!

Nah, kebetulan gw ketemu ama tulisan dari Rene Suhardono, katanya, cara untuk memunculkan energi adalah dengan memperhatikan hal-hal berikut:
  • Passion: it's about knowing what's really important in your life and what are you going to do about it, pahami benar, apa yang kita kehendaki dalam hidup
  • Motivation: menjadi [dan tetap] positif
  • Action: it's about seizing the opportunity and prioritizing to make a different with your life, now! Bergerak, berjalan dan bertindak, ndak sekedar dipikirin aja serta dahulukan yang penting, klo bahasa Stephen R. Covey: put first thing first
[Katanya sih :P] Dengan memperhatikan hal-hal itu, energi yang kita miliki bisa terus berakselerasi, jadi dengan porsi waktu yang sama, kita bisa mendapat pencapaian yang lebih tinggi. Weh, siiip kan? Ndak ada salahnya klo kita coba tuh... ;)

Ok? Siap dengan Passion, Motivation dan Action? Let's move, enjoy your life and be full of joy and stay joyful! :-)

Friday 7 August 2009

Focus on your strenghts, not weaknesess

Yuk kita review bentar, apakah selama ini kita sudah memahami dan memanfaatkan kekuatan atau keunggulan kita? Setiap manusia [katanya sih ;)] pasti memiliki kekuatan dan juga kelemahan. Ynag dimaksud kekuatan di sini tidak harus sesuatu yang "terlihat" seperti wajah yang cantik atau badan yang atletis. Strenghts lebih berupa kekuatan dari personality maupun karakter seseorang, misalnya: rasa penuh syukur, optimisme, energy, keingintahuan ataupun kebisaan menyayangi. Nah, coba kita review, apakah kita punya setidaknya salah satu dari hal-hal tersebut?

Banyak orang yang sebenarnya punya hal-hal positif tersebut, tetapi mungkin kurang meyadarinya. Emang bisa dimengerti, karena mungkin selama ini kita banyak diarahkan untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan yang kita miliki, dibanding memanfaatkan kekuatan atau keunggulan kita. Apa itu salah? Ya ndak sih :) Memperbaiki kekurangan atau kelemahan sih bagus juga dan boleh-boleh aja. Tapi apa kita nanti bukannya akan desperate dengan semua usaha memperbaiki kelemahan kita itu? Akan sangat susah kan untuk misalnya mencoba menyukai angka-angka, klo pada dasarnya kita emang ndak suka dengan hal-hal yang berbau itung-itungan dan angka. Ato sebaliknya, akan sangat menyiksa klo kita berusaha untuk senang berhubungan dengan orang lain, klo pada dasarnya kita emang lebih senang "mengisolasi diri" ;)

Nah, daripada ntar kita jadi desperate, mending kita fokus pada keunggulan atau kekuatan kita. Dengan berfokus pada keunggulan kita, tentu apa yang kita lakukan akan lebih terasa enjoy-nya :) Akan lebih asyik kan, klo dalam pekerjaan kita dapet tiga hal sekaligus: kepuasan kerja, pleasure dan kompensasi materi. Siiip kan ;)

So, focus on your strenghts... and be passionate! ;)

Monday 3 August 2009

Keep smiling :-)

Tau ndak, apa pelajaran pertama yang gw dapet dari mentor? Bukan indikator, membaca trend ato hal-hal teknis yang lain, tapi justru psikologi trading. He said, "keep smiling :-)". Aneh? qqqq terus terang awalnya gw juga ngerasa aneh. Lah, bukannya diajarin masalah teknis, malah suruh trading sambil senyum :))

Weh, tapi ternyata, setelah gw belajar hal-hal seterusnya, kerasa banget deh pentingnya menjaga aspek psikologis ini pada saat trading. Dengan kondisi psikologis yang kondusif, pengambilan keputusan dalam trading jadi lebih mantap dan terkendali. Itulah kenapa, prasyarat psikologis untuk jabatan dealer di bank ato di lembaga keuangan yang lain, antara lain adalah: sabar, terkendali dan tidak mudah panik.

Kebayang ga sih, klo kita harus mengambil keputusan dengan segera tetapi kondisi psikologis sedang tidak kondusif? Weh, bisa-bisa keputusan yang kita ambil justru makin memperparah keadaan.

Terus terang, gw pernah mengalami beberapa kali "salah klik" karena kondisi psikologis lagi rada "error" :)) Mau sell keliru buy, mau change position keliru close qqqq Runyam kan? Itulah makanya, gw sekarang mencoba menenangkan psikologis sebelum memulai trading. Jauhkan dulu perasaan-perasaan yang bikib kesel, bete, apalagi trading dengan motif balas dendam :))

Gimana cara menjadikan kondisi psikologis yang kondusif? Nah, ini dia seninya ;) Pikirkan hal-hal positif. Cobalah ingat-ingat apa saja yang positif :) Bisa pengalaman menyenangkan ato hal-hal lain yang menyenangkan. Mulailah dengan perasaan bersyukur. Loh? bersyukur terhadap apa? Weh, ya apa saja dooong... Mosok sih ndak ada dalam kehidupan ini yang bisa disyukuri? qqqq kebangetan ah... Banyak loh, hal-hal yang pantas dan mesti disyukuri, cuma mungkin kita aja yang kurang menyadari. Contohnya? Lah, kan masi bisa trading, berarti masi sehat, masi punya kesempatan, masi punya semangat... itu semua ka pantas disyukuri :) Iya kan? ;)

Feel better? Ok. Silahkan mulai charting deh... Semoga sukses... :)
Get the ultimate ipad help from iPhone Help Zone.