Saturday 17 April 2010

Indikator: "Antara Ada dan Tiada... "

Ngomongin hal yang satu ini emang ndak akan ada habisnya. Coba aja sekali-sekali tengok ke room. Diantara perbincangan yang (sebagian besar) ndak ada hubungannya dengan forex :D, selalu aja terselip bahasan tentang indikator.

Misalnya gini:
trader A : "GU bakalan naik sampe 1.55xx"
trader B : "mosok, bro? emang liat dari indi apa?"
ato gini:
trader C : "sell EU sekarang, boss?"
trader D : "ntar aja dulu, bro... tunggu indi X crossing ama indi Y"

Hmm... klo ngeliat perbincangan di atas, kayaknya bisa diambil kesimpulan bahwa indikator menjadi rujukan dan dasar segala pengambilan keputusan dalam trading. Ndak heran klo untuk trader baru (setidaknya gw sih...) mencoba memahami indikator adalah "perjuangan wajib" yang harus dilakukan :D Sedangkan untuk trader yang udah advance, ngoprek dan bikin custom indi menjadi "mainan" yang mengasyikkan. Yah, syukur-syukur bisa bikin indi yang keampuhannya diakui oleh trader lain. Mantab bener dah... :D
Klo sampe di sini, kayaknya sih sepakat deh... bahwa indikator hampir tidak bisa dipisahkan dari kegiatan trading. Bahkan ada yang bilang: "trading tanpa indikator itu kayak mengemudi tanpa stir"

Eit, tapi tunggu dulu... akhir-akhir ini (setidaknya yang gw tau sih... :">) ada kecenderungan untuk "meninggalkan" indikator. Banyak trader yang mulai mengadopsi naked chart. Ada yang bilang, "owh... saya ga pake indi, bro... paling cuma candlestick doang" Ada yang menyatakan "buat saya, indikator hanya masalah merasionalkan pengambilan keputusan, yang utama adalah judgment" ato "indikator yang paling andal adalah mata dan otak"

Nah lo, jadi gimana sebaiknya ya... memperlakukan indikator? emang barangkali "suke-suke lah... :D" Jangan-jangan nasib indikator emang "antara ada dan tiada": dicari, dioprex, disayang untuk kemudian "dilupakan"... Halahh... :D
Get the ultimate ipad help from iPhone Help Zone.