Thursday 10 September 2009

What is the purpose of your life?

Di post sebleumnya gw pernah ngebahas tentang bagaimana memanage energy yang bertujuan untuk mempertahankan energy yang ada agar tidak "hilang". Kita sudah bahas bahwa passion, motivation dan action adalah kunci untuk mempertahankan energy yang kita punya.

Beberapa diantara kita mungkin udah menemukan passion dalam bertrading ;) Motivation? Itu sih berbeda untuk masing-masing orang. Yang pasti kita sendirilah yang tau, apa yang bikin kita menjadi dan tetap positif. Action? itu juga tergantung kemauan masing-masing :) Ok, anggaplah kita sudah bisa memanage energy kita masing-masing. Pertanyaannya adalah buat apa sih energy yang kita punya itu?

Menurut gw sih :P, energy yang kita punya alangkah baiknya kalo digunakan sebaik-baiknya untuk pencapaian sasaran dalam hidup. Mungkin ada yang beranggapan bahwa pemenuhan passion aja sudah cukup. Well, gw bilang: pemenuhan passion itu cuma "sarana" untuk memenuhi purpose of life. Sama seperti perusahaan yang mampunyai visi dan misi, seseorang seharusnya mempunyai tujuan hidup yang jelas. What is the purpose of your life?

Jawaban atas pertanyaan ini untuk setiap orang pasti berbeda, karena purpose of life itu sifatnya sangat personal. Mungkin ada beberapa diantara kita yang mempunyai purpose of life dalam pencapaian karir, beberapa yang lain dalam kesuksesan secara umum, dan beberapa yang lain menyatakan happiness sebagai purpose of life. Itu semua sah-sah aja. Hanya, gw pengen sedikit berbagi tentang sebuah cerita yang menggambarkan bagaimana purpose of life ini kemudian mengarahkan pada pilihan seseorang terhadap alternatif tertentu dan akhirnya berpengaruh secara umum dalam kehidupannya. Ruwet ya? qqqq Sori, bukan maksud gw berbelit-belit ;)) Biar lebih mudah dipahami, coba deh simak cerita yang gw dapet dari temen via e-mail ini:

Suatu ketika, sebuah keluarga kedatangan 3 orang tamu yang tidak dikenal. Dengan prasangka baik, si suami mempersilahkan ketiga tamu tersebut untuk singgah di rumahnya. Akan tetapi ketiga tamu tersebut menyatakan bahwa mereka semua tidak bisa masuk bersama-sama. Salah seorang dari mereka mengatakan,"Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk salah seorang temannya, dan "Sedangkan dia bernama kesuksesan", katanya sambil menunjuk temannya yang lain, "Sedangkan aku sendiri bernama Kasih sayang. Sekarang coba tentukan siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu?"

Keluarga itu kemudian berunding. Si suami bertkata "Wah, menyenangkan sekali, cobalah ajak si Kekayaan untuk masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan kekayaan." Istrinya tidak setuju dengan pilhan suaminya. Ia berkata, "Sayangku, kenapa kita tidak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen ladang kita." Si anak yang ikut dalam perundingan itu mengusulkan hal yang berbeda, "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan kasih sayang."

Akhirnya suami-istri tersebut setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih sayang ke dalam. Dan malam ini si Kasih sayang akan menjadi teman santap malam kita," kata si suami. Akhirnya hal ini disampai kepada ketiga tamu tersebut. "Siapa diantara anda yang bernama Kaish sayang? Ayo silahkan masuk, Anda menjadi tamu kami malam ini."

Si Kasih sayang bangkit dan berjalan masuk. Ohho... ternyata, kedua tamu yang lain ikut serta. Karena heran, si istri bertanya kepada Kekayaan dan Kesuksesan. "Kami hanya mengundang si Kasih sayang untuk masuk ke dalam, tetapi kenapa kalian ikut juga?" Kedua tamu yang ditanya menjawab bersamaan, "Kalau Anda hanya mengundang si Kekayaan atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun karena Anda mengundang si Kasih sayang, maka, kemanapun Kasih sayang pergi, kami akan ikut bersamanya. Dimana ada kasih sayang, maka kekayaan dan kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta, dan hanya si Kasih sayang yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, pada jalan yang lurus. Maka kami butuh bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."

Nah, coba tanyakan pada diri sendiri, seandaikan kita disuruh memilih, apakah pilihan kita sudah benar? Jangan-jangan dalam rangka pemenuhan passion, kita justru mengorbankan hal yang lebih besar?
Get the ultimate ipad help from iPhone Help Zone.