Saturday, 27 June 2009

Givin' up? No way...

Curhat dikit boleh ya? :D

Boleh jadi gw newbie yang "beruntung", karena "cuma" kurang lebih sebulan gw "tersesat" di belantara forex. Sebulan yang penuh perjuangan, sampe akhirnya gw dapet pencerahan. Proses belajar tentu nggak berhenti, wong sampe sekarang juga rasanya nggak pernah paham kok :D

Boleh jadi juga gw newbie yang paling "nekad", karena sebenernya banyak banget halangan buat gw untuk terus survive di sini. Hanya karena dukungan dan support dari para seniorlah yang bikin gw bisa bertahan...

Wew, kok jadi sentimentil gini ya? :D
Ok. Stop dulu di sini deh curhatnya :))

Yang ingin gw sampaikan buat sesama newbies, ngeliat perjalanan gw yang berliku-liku, ada satu hal mungkin bisa diambil pelajaran. Klo ingin tetep survive di dunia forex, cari mentor dan gabunglah dengan komunitas yang ada.

Segala sesuatu nggak ada yang instan, semuanya butuh proses. Panjang-pendek, berat-tidaknya proses yang harus dilalui memang tergantung masing-masing individu. Tapi ada satu hal yang jelas, proses itu akan lebih "mudah" dilalui jika kita punya pembimbing dan komunitas untuk sharing...

Terimakasih untuk semua: my mentor, para senior dan juga temen-temen sesama newbies untuk 4 bulan [masa belajar gw di forex] yang penuh warna. Terus terang gw pernah hampir menyerah, klo nggak liat semangat, keceriaan, juga kesabaran dan dukungan dari semua... [Wew, jadi sentimentil lagi nih... :D]

So? Givin' up? No way...

Sunday, 21 June 2009

Let's use the secret 'n mind mapping theory on trading ;)

Dah pernah nyoba kedua teori yang lagi naik daun ini? Yuk kita coba diaplikasikan untuk trading... :) Aneh? ya ndak apa-apa toh... namanya juga nyoba ;)

Eh, sebentar, gw review singkat dulu kedua teori ini ya... The secret pada dasarnya sebuah teori yang beranggapan bahwa segala hal bisa kita "tarik" dalam kehidupan kita, asalkan kita "memancarkan gelombang" yang sesuai dengan hal tersebut. Gambarannya seperti garpu tala [atau juga benda lain] yang akan bergetar apabila ada benda lain yang bergetar dengan frekuensi yang sama. Nah, kalau kita menginginkan hal positif dalam hidup kita, misalnya sukses dalam trading, kita juga harus memancarkan gelombang positif untuk menarik hal tersebut menjadi kenyataan.

Mind mapping pada dasarnya menyatakan bahwa otak manusia terdiri dari bagian kiri yang mengatur masalah rasional dan bagian kanan yang mengatur masalah passion. Kedua bagian otak ini harus digunakan secara seimbang dan proporsional supaya segala sesuatu dalam kehidupan kita juga seimbang.

Kira-kira githu deh... [klo ada yang lebih tau tentang kedua teori ini silahkan kasih masukan ya... :)]

Ok. Terus, gimana aplikasinya untuk trading? Yuk, kita coba aja deh... Langkahnya kira-kira berikut:
  1. Pancarkan energi positif dari diri kita. Caranya? pikirkan hal-hal yang positif dan menyenangkan. Intinya, aktifkan otak kanan dengan hal positif. Hal yang paling dianjurkan untuk membangkitkan energi positif adalah "bersyukur". Loh, kayak nggak ada hubungannya ya? ada doong... orang yang bersyukurkan berarti berpikir positif terhadap kehidupannya :)
  2. Stimulus otak kanan ini dengan membayangkan berapa target yang akan dicapai dalam trading hari ini, misalnya 300 pips [angkanya sih terserah masing-masing ;)] Gak cuma sekedar membayangkan sekilas, tapi bayangkan dengan detil, dan rasakan bahwa hal tersebut benar-benar terjadi. Misalnya, bayangkan chart akan bergerak mencapai target profit kita. Intinya, gunakan kekuatan bawah sabar di sini. Begin with the end in mind, kalo kata Setphen R. Covey (The 7 Habits)
  3. Setelah yakin dengan target, aktifkan otak kiri dengan melakukan analisis seperti biasa. Oya, ada anjuran untuk mengistirahatkan otak kiri ini setiap 1 jam sekali, karena otak kiri optimal bekerja selama 1 jam. Istirahatlah setiap 1 jam sekali, dengan mengaktifkan otak kanan sejenak [kurang lebih 5 menit]. Caranya? Tergantung passion masing-masing. Yang senang nyemil silahkan nyemil dulu, yang seneng ngopi silahkan ngopi dulu, yang seneng musik silahkan dengerin musik dulu. Tapi ingat, 5 menit cukup, jangan kelamaan, klo kelamaan ntar nggak jadi trading doong...
Langkahnya kira-kira seperti di atas, selebihnya lakukan sistem trading menurut pemahaman dan gaya masing-masing :)

Berani coba? Silahkan... Eh, klo berhasil bilang-bilang ya... :) Klo gagal? wew, kayaknya gw perlu siap-siap disclaimer nih... qqqq ;))

Monday, 15 June 2009

Trading is all bout our self

Suka geli sih, klo liat ada yang kebingungan di room masalah pengambilan keputusan ber-trading. Bukan apa-apa, jadi inget aja minggu-minggu pertama gw belajar forex. Pokoke "bingung" is my middle name :) buy ato sell? berapa sih target profit-nya? trus berapa stop loss-nya? weh, kok merah? harus digimanain nih? close sekarang ato ntar? Serba bingung deh... :))

Bukannya sekarang udah jago loh..., wong masa belajar gw di forex juga baru sekitar 3 bulanan [swear! makanya bagi yang nganggep gw dah master: salah besaaarrr :))] Cuma, sekarang sih syukurlah, gw dah nggak langganan bingung lagi. Bukan karena dah pinter analisis juga, cuma karena gw dah sadar, apapun keputusan yang gw diambil saat gw trading, itu urusan gw sendiri. Lah, iya to? Wong loss juga loss sendiri, profit juga profit sendiri :)) Tunggu-tunggu, jangan sewot dulu ;) maksud gw, klo keputusan yang kita ambil itu berdasarkan pendapat kita sendiri, brarti kita dah siap ambil resikonya kan? Kalau benar: bisa merasakan puasnya, klo salah: ya nggak usah nyari kambing hitam doong...

Emang sih, gw suka nyari rekomendasi dari para master semacem weekly projection dari Gopips. Semua dijadiin bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Tapi keputusan akhir tetap kita sendiri yang harus ambil [lah, iya, mau gimana lagi, wong terus terang gw juga sering nggak paham maksud "garis-garis" yang dibuat para master itu :P qqqq]

Yang intinya, coba deh, bangun rasa percaya diri pada hasil keputusan sendiri. Klo masih belajar, nggak ada salahnya coba-coba macem-macem transaksi pake virtual dulu. Ntar klo udah dapetin "touch"-nya, pasti deh akan lebih percaya diri. Jadi nggak tergantung ama trader lain. Eh, ntar bisa-bisa klo dikasih sinyal malah balik nanya: mosok? ;)

Friday, 12 June 2009

Job Analysis for [on line] Forex Trader

Asli, yang ini sih hasil analisis yang akurasinya nggak dijamin :)) Pernah sih gw bikin analisis sejenis yang "serius" buat salah satu bank, tapi waktu untuk bikinnya kurang lebih 5 bulan untuk seluruh jabatan di bank itu, itupun dikerjakan oleh tim kurang lebih 8 orang, lengkap dengan berbagai metode pengumpulan data: mulai dari kuesioner, wawancara, diskusi dengan job incumbent serta pengamatan langsung. Nah, kalo yang ini sih hasil analisis yang nggak "serius", wong bikinnya sendirian aja, waktunya juga kurang lebih hanya 30 menit :)

Job Description

Nama jabatan: Trader Forex/Valas [on line]
Kode Jabatan: -
Tanggal Analisis: 13 Juni 2009

Fungsi Jabatan: Melakukan investasi di pasar uang berdasar pada analisis terhadap [pasar dan menentukan tindakan yang perlu untuk mengambil keuntungan terhadap pergerakan pasar tersebut [meskipun dalam prakteknya nggak selalu untung sih:))]

Tugas-tugas Jabatan:
  • Melakukan analisis terhadap pergerakan pasar uang
  • Melakukan analisis teknikal
  • Memantau berita [news] yang berkaitan dengan pergerakan pasar dan melakukan antisipasinya [khususnya bagi penganut aliran fundamental ;)]
Wewenang Jabatan:
  • Menentukan posisi buy/sell berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan [meskipun dalam prakteknya kadang-kadang berdasarkan "kenekatan" aja :))]
  • Menentukan margin untuk setiap posisi
  • Menentukan target profit [dan stop loss, klo mau :)] untuk setiap posisi
Tanggung Jawab Jabatan:
  • Memantau pergerakan pasar dan melakukan penyesuaian posisi yang diambil bila perlu [dan mau/sempet, serta "ngeh" gimanan caranya, soale klo gw suka nggak sempet, klo sempetpun nggak "ngeh" :))]
  • Bertanggung jawab dalam pengelolaan account [biar nggak keseringan kena MC]
Hubungan Lini: - [nah, di sini asyiknya, kita nggak punya boss yang nyerewetin kerjaan kita: profit nggak ada yang muji, loss juga nggak ada yang ngomelin :))]

Kondisi Kerja: Istimewa [bisa kapan aja, di mana aja, posisi sesuka kita: mau sambil duduk, berdiri, jongkok, tiduran, terseraaahh... :))]

Job Specification

Pendidikan: minimal SLTA [terus terang sebenernya gw pengennya sih nulis minimal D3, cuma takut pada protes: mosok jadi trader lebih susah daripada jadi presiden, wong syarat jadi presiden aja minimal SLTA :))]

Penguasaan Bahasa Asing : Inggris, minimal pasif [minimal banget tau artinya buy/sell, profit loss :)), syukur-syukur bisa paham baca news plus sedikit paham korespondensi ama pihak-pihak yang mungkin dibutuhkan]

Pengalaman: - [yang penting ada kemauan untuk belajar]

Persyaratan Fisik: tidak buta warna [eh, perlu nggak ya? maksud gw, supaya bisa mbedain ijo ama merah, profit ama loss, githu... :)]

Persyaratan Mental:
  • Dapat mengambil keputusan secara cepat [dan tepat dooong...]
  • Mampu menganalisis dan membuat sintesis berbagai informasi abstrak
  • Sabar dan telaten [asli, yang ini perlu banget, soale ternyata mengamati pergerakan chart itu nggak gampang loh, perlu banget kesabaran dan ketelatenan]
  • Resistant to stress tinggi, bisa stay cool di berbagai kondisi, alias nggak gampang panik [weh, syarat yang ini kayaknya gw nggak memenuhi deh, soale terus terang, gw gampang panik, apalagi klo liat posisi menuju stop loss ato MC :))]
Supervisi: - [nggak ada yang ngawasin kerjaan kita, asyik kan?]

Itu tadi hasil analisis [nggak serus sih :)] untuk jabatan forex trader on line. Ngeliat sekilas, kerjaannya relatif asyik kan? Coba bandingin deh... dengan kerjaan lain yang musti terikat waktu dan tempat, belum lagi klo punya boss yang cerewet :)) weh, jaaauuhhhh... Yang ini bener-bener suke-suke kita. Mau kerja kapan aja, di mana aja, hasil sebesar apa, kita sendiri yang nentuin. Persyaratannya juga nggak susah-susah amat kan? Yang penting punya kemauan belajar yang kuat, lainnya bisa menyusul dipelajari :)

Nah, masih ragu-ragu buat memutuskan serius belajar jadi trader? Weh, jangan kelamaan mikirnya doong... The chart is swinging, the market is moving... buruaann... ;)

Sunday, 7 June 2009

Manage Your Margin

Newbies, jangan buru-buru tancap gas klo dapet bocoran sinyal dari seorang master. Kecenderungan newbie [yang belum percaya ama analisis sendiri], begitu dapet sinyal, langsung ambil posisi, pake quantity banyak pula [biasanya mikir, "mumpung dapet sinyal nih..." qqq] Ambil posisi yang sama, target profit dan stop loss sama bisa jadi beda hasilnya. Loh, kok bisa? Yup! Bisa aja. Soalnya, bisa jadi ada yang "beda". Apanya? "Margin", bro! hah! makanya nanya dulu, "pake margin berapa, master?" qqq Pastiin dulu, margin yang dipake sama [ato lebih kecil], itu baru bisa dibilang "nyontek" yang aman :))

Ok. Jadi bahasan kali ini adalah: margin. Kenapa ini penting? Ya iyalah..., dengan mengatur margin, kita bisa mengatur kemungkinan profit yang akan didapet dan juga resiko yang ditanggung. Singkatnya sih, semakin banyak margin yang dipake, semakin tinggi kemungkinan profit yang didapet, tapi inget, semakin tinggi juga resiko yang ditanggung.

Margin juga akan menentukan, seberapa besar pergerakan pasar bisa diakomodasi, baik dengan penentuan stop loss atau "menunggu" datangnya margin call. Gambarannya gini, klo kita pake margin 10%, tentunya avaliable margin akan lebih kuat untuk menanggung pergerakan pasar dibanding klo kita pake margin 50%. Artinya, klopun kita salah posisi, margin call akan datang relatif lebih lambat klo kita pake margin 10% dibanding klo kita pake margin 50%.

Berapa used margin yang disarankan? Khusus untuk newbie, [klo master sih, suke-suke aja, wong beliau dah tau persis perhitungan resikonya :)] rata-rata literatur bilang used margin yang disarankan adalah 10-20%. Ingat, itu untuk total semua posisi yang open loh... Jadi klo kita punya kebiasaan buka 5 posisi, brarti margin yang dipake untuk setiap posisi rata-rata 4%. Ya nggak harus rata-rata githu sih, yang pasti sebaiknya total jangan lebih dari 20%.

Ok. Itu total used margin. Nah, sekarang penggunaannya. Ada pepatah mengatakan "jangan taruh semua telor dalam satu keranjang". Ini bisa diterapkan dalam penggunaan margin juga. Sebaiknya jangan pake seluruh "quota" used margin dalam satu posisi. Pertimbangannya, untuk menyebar resiko, klo misal kita buka 5 posisi, salah satu atau dua posisi kena stop loss, kerugian yang terjadi masih ketutup ama profit dari posisi yang lain. Lah, klo semua posisi kena stop loss? Wew, itu sih "sial" banget namanya :)) Bukan salah marginnya kalee, tapi kayaknya emang harus belajar lagi analisisnya :)

Nah, jadi kesimpulannya, jangan serakah: pengen cepet untung dengan pake margin gedhe, bisa-bisa malah buntung loh... Be wise, manage your margin :)
Get the ultimate ipad help from iPhone Help Zone.