Tau ndak, apa pelajaran pertama yang gw dapet dari mentor? Bukan indikator, membaca trend ato hal-hal teknis yang lain, tapi justru psikologi trading. He said, "keep smiling :-)". Aneh? qqqq terus terang awalnya gw juga ngerasa aneh. Lah, bukannya diajarin masalah teknis, malah suruh trading sambil senyum :))
Weh, tapi ternyata, setelah gw belajar hal-hal seterusnya, kerasa banget deh pentingnya menjaga aspek psikologis ini pada saat trading. Dengan kondisi psikologis yang kondusif, pengambilan keputusan dalam trading jadi lebih mantap dan terkendali. Itulah kenapa, prasyarat psikologis untuk jabatan dealer di bank ato di lembaga keuangan yang lain, antara lain adalah: sabar, terkendali dan tidak mudah panik.
Kebayang ga sih, klo kita harus mengambil keputusan dengan segera tetapi kondisi psikologis sedang tidak kondusif? Weh, bisa-bisa keputusan yang kita ambil justru makin memperparah keadaan.
Terus terang, gw pernah mengalami beberapa kali "salah klik" karena kondisi psikologis lagi rada "error" :)) Mau sell keliru buy, mau change position keliru close qqqq Runyam kan? Itulah makanya, gw sekarang mencoba menenangkan psikologis sebelum memulai trading. Jauhkan dulu perasaan-perasaan yang bikib kesel, bete, apalagi trading dengan motif balas dendam :))
Gimana cara menjadikan kondisi psikologis yang kondusif? Nah, ini dia seninya ;) Pikirkan hal-hal positif. Cobalah ingat-ingat apa saja yang positif :) Bisa pengalaman menyenangkan ato hal-hal lain yang menyenangkan. Mulailah dengan perasaan bersyukur. Loh? bersyukur terhadap apa? Weh, ya apa saja dooong... Mosok sih ndak ada dalam kehidupan ini yang bisa disyukuri? qqqq kebangetan ah... Banyak loh, hal-hal yang pantas dan mesti disyukuri, cuma mungkin kita aja yang kurang menyadari. Contohnya? Lah, kan masi bisa trading, berarti masi sehat, masi punya kesempatan, masi punya semangat... itu semua ka pantas disyukuri :) Iya kan? ;)
Feel better? Ok. Silahkan mulai charting deh... Semoga sukses... :)
Antara Suka, Sayang dan Cinta
13 years ago