Wednesday, 23 December 2009
e-Book Panduan Singkat Streamster
Sunday, 13 December 2009
Catatan akhir tahun...
Saturday, 5 December 2009
See "trading" with new eyes :D
Sunday, 22 November 2009
Put First Thing First
Monday, 16 November 2009
Begin With The End In Mind
Tuesday, 10 November 2009
The Art of Feelin' Good
Saturday, 24 October 2009
The Amazing Wisopivot
Friday, 23 October 2009
The 4x1 Trading Strategy by Dirk Du Troit on “Bird Watching in Lion Country”
Concentrate on one currency. Get to know it. Don’t jump back and forth. Get to know your chosen currency. Become intimate with it. Later, when you become more proficient, you can trade several currencies. But remember, no one currency is better, or easier than another.
2. One Lot
Low gearing. Small position size. If you are too highly geared you will fall. Understand this, and you are nine tenths of the way to trading success. I don’t literally mean one lot. I just mean “low gearing/leverage”. In other words I am talking about a small position size relative to your capital.
The major advantage of low gearing is that it allows you to use multiple entries. Your chances of making money by entering on two levels at 2:1 gearing is better than entering one level at 4:1 gearing. [Assuming you trade with the fundamental trend]
I distinguish between an “entry” and a “trade”. An entry is one position at one specific price. A trade may consist of multiple entries at different prices or times. This is a one aspect. I use a multiple entry strategy. These entire together make up a trade.
3. One Direction
Trade in the direction of the “fundamental” trend. Be disciplined and patient. My first reason for trading in one direction only is because it teach you discipline. If for no other reason than this, have a plan and execute that plan with discipline. In a certain sense two ways trading is like playing chess against yourself.
The second reason is patience. A one directional trading approach teaches you the important virtue of patience. Patience allows your entries to mature.
The third reason is that buying and selling, trading in both directions sounds nice in theory but in practice it is very difficult.
4. One Percent
Understand profit-what it is and when to take money off the table. A profit a day keep the bailiff away…
So, remember this: Choose one currency to focus on one-way-play in the direction of the trend, keep your gearing low, and set yourself a target. Remember that low gearing implies the flexibility of several simultaneous entries, all with low gearing. Losers most often violate the one direction strategy. They will buy in the morning and sell in the afternoon. Pretty soon they have no view, no patience, no discipline, lot of confusion and no money. Be patient, allow the market retracements. These are dip buying opportunities. Take your profit.
Saturday, 10 October 2009
Let's share...
Thursday, 1 October 2009
Your trading style is "You"
Thursday, 10 September 2009
What is the purpose of your life?
Thursday, 3 September 2009
Trading Learning Sites
- BabyPips ini situs yang bisa gw bilang lengkap banget buat pemula yang pengen belajar tentang dunia forex. Bahasanya juga cair dan renyah, bahkan kadang bikin kita bisa nyengir :D Yah, lumayan buat selingan saat pusing serius belajar :D
- Online Trading Concepts ini situs alternatif yang lumayan juga buat belajar. Di sini topik sudah diklasifikasikan: technical indicators, candlestick patterns, chart patterns dan option strategies. Bahasanya emang rada serius, ndak serenyah di babypips, tapi lumayan informatif kok :)
- Belajar Forex yang ini tempat belajar forex yang berbahasa indonesia, jadi khusus gw rekomendasikan buat temen-temen yang masih susah paham bahasa inggris [kayak gw :)]. Bahasanya juga lumayan cair, jadi lumayan enak diikuti
- Gopips nah, klo yang ini, tempat gw belajar indikator andalan gw: wisonacci dan wisopivot. Meskipun gw anjurkan sebelum belajar kedua indikator ini, paling ndak kita mesti tau dulu pengetahuan dasar tentang fibonaccinya itu sendiri. Bukan apa-apa sih, biar ndak ngulangi kekonyolan gw aja saat belajar kedua indikator ini [sori, gw ndak cerita soal konyolnya ah... malu-maluin :">] =))
Saturday, 29 August 2009
Jangan gengsi pake virtual :-)
Monday, 17 August 2009
Manage your energy
Seringkali kita merasa energi yang kita punya semakin lama semakin berkurang. Inget waktu pertama kali melakukan satu hal baru? Energi kita saat itu seakan berlimpah. Tapi sejalan dengan waktu, energi itu seolah-olah semakin surut. Contoh kasus aja ya... Waktu minggu-minggu pertama belajar forex, energi gw seakan berlimpah ruah. Online sampe pagi terasa jadi kebutuhan, googling sana-sini, melahap seabreg e-book, plus nanya kesana-kemari :D. Tapi sejalan dengan waktu, energi gw untuk belajar kok semakin surut ya? qqqq gaswat nih... Banyak faktor sih yang bisa jadi penyebab, mulai dari masalah teknis [seperti misal komputer yang down karena diforsir terus :D ato koneksi yang lemot abissss... qqqq] maupun masalah non teknis [seperti misal modal yang abis mulu :D, faktor psikologis dan masalah non teknis lainnya ;)]. Apapun alasannya [alasan sih pasti ada aja... :P] itu berarti energi gw untuk belajar "berkurang". Lah, kok bisa? Padahal secara teoritis, energi itu kekal. Ya ndak? Lah, berarti masalahnya ada pada: bagaimana cara kita "memunculkan" energi tersebut!
Nah, kebetulan gw ketemu ama tulisan dari Rene Suhardono, katanya, cara untuk memunculkan energi adalah dengan memperhatikan hal-hal berikut:
- Passion: it's about knowing what's really important in your life and what are you going to do about it, pahami benar, apa yang kita kehendaki dalam hidup
- Motivation: menjadi [dan tetap] positif
- Action: it's about seizing the opportunity and prioritizing to make a different with your life, now! Bergerak, berjalan dan bertindak, ndak sekedar dipikirin aja serta dahulukan yang penting, klo bahasa Stephen R. Covey: put first thing first
Ok? Siap dengan Passion, Motivation dan Action? Let's move, enjoy your life and be full of joy and stay joyful! :-)
Friday, 7 August 2009
Focus on your strenghts, not weaknesess
Banyak orang yang sebenarnya punya hal-hal positif tersebut, tetapi mungkin kurang meyadarinya. Emang bisa dimengerti, karena mungkin selama ini kita banyak diarahkan untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan yang kita miliki, dibanding memanfaatkan kekuatan atau keunggulan kita. Apa itu salah? Ya ndak sih :) Memperbaiki kekurangan atau kelemahan sih bagus juga dan boleh-boleh aja. Tapi apa kita nanti bukannya akan desperate dengan semua usaha memperbaiki kelemahan kita itu? Akan sangat susah kan untuk misalnya mencoba menyukai angka-angka, klo pada dasarnya kita emang ndak suka dengan hal-hal yang berbau itung-itungan dan angka. Ato sebaliknya, akan sangat menyiksa klo kita berusaha untuk senang berhubungan dengan orang lain, klo pada dasarnya kita emang lebih senang "mengisolasi diri" ;)
Nah, daripada ntar kita jadi desperate, mending kita fokus pada keunggulan atau kekuatan kita. Dengan berfokus pada keunggulan kita, tentu apa yang kita lakukan akan lebih terasa enjoy-nya :) Akan lebih asyik kan, klo dalam pekerjaan kita dapet tiga hal sekaligus: kepuasan kerja, pleasure dan kompensasi materi. Siiip kan ;)
So, focus on your strenghts... and be passionate! ;)
Monday, 3 August 2009
Keep smiling :-)
Weh, tapi ternyata, setelah gw belajar hal-hal seterusnya, kerasa banget deh pentingnya menjaga aspek psikologis ini pada saat trading. Dengan kondisi psikologis yang kondusif, pengambilan keputusan dalam trading jadi lebih mantap dan terkendali. Itulah kenapa, prasyarat psikologis untuk jabatan dealer di bank ato di lembaga keuangan yang lain, antara lain adalah: sabar, terkendali dan tidak mudah panik.
Kebayang ga sih, klo kita harus mengambil keputusan dengan segera tetapi kondisi psikologis sedang tidak kondusif? Weh, bisa-bisa keputusan yang kita ambil justru makin memperparah keadaan.
Terus terang, gw pernah mengalami beberapa kali "salah klik" karena kondisi psikologis lagi rada "error" :)) Mau sell keliru buy, mau change position keliru close qqqq Runyam kan? Itulah makanya, gw sekarang mencoba menenangkan psikologis sebelum memulai trading. Jauhkan dulu perasaan-perasaan yang bikib kesel, bete, apalagi trading dengan motif balas dendam :))
Gimana cara menjadikan kondisi psikologis yang kondusif? Nah, ini dia seninya ;) Pikirkan hal-hal positif. Cobalah ingat-ingat apa saja yang positif :) Bisa pengalaman menyenangkan ato hal-hal lain yang menyenangkan. Mulailah dengan perasaan bersyukur. Loh? bersyukur terhadap apa? Weh, ya apa saja dooong... Mosok sih ndak ada dalam kehidupan ini yang bisa disyukuri? qqqq kebangetan ah... Banyak loh, hal-hal yang pantas dan mesti disyukuri, cuma mungkin kita aja yang kurang menyadari. Contohnya? Lah, kan masi bisa trading, berarti masi sehat, masi punya kesempatan, masi punya semangat... itu semua ka pantas disyukuri :) Iya kan? ;)
Feel better? Ok. Silahkan mulai charting deh... Semoga sukses... :)
Saturday, 25 July 2009
just wanna share this... :-)
Wednesday, 22 July 2009
Choosing the right view
Sunday, 19 July 2009
Don't feel guilty to take a break... :-)
Wednesday, 15 July 2009
"Yang penting konsistensi" :-)
Friday, 10 July 2009
Let's use the concept of a paradigm shift
Let's use the concept of a paradigm shift. You must do something drastically different to leave the loser's paradigm and enter the winner's paradigm, if you are not there yet. A blind man can't lead another blind man. A traders in the loser's paradigm can't help those around him. Therefore I suggest you to stay out of chatrooms and other virtual gathering places where the losers keep each other company and turn losing into a social event.
That's why I made this blog and join the masters. Not because I'm a master, I'm totally new here [swear!], it's just because I'm trying to think as the master's think. Is it works? Well, let's see... Three months ago I thought that 50 pips a day is a very hard target, almost impossible. Now I really think that 1,000 pips a day is something possible!
Just like master Shifu said to Po: focus, focus, focus...
So, the choice is yours: join the winners or the losers?
Friday, 3 July 2009
Find your "passion" on trading
Nah, sudahkah anda menemukan passion anda? Banyak orang yang ternyata tidak tahu apa passionnya. Banyak yang menyamakan passion dengan hobi. Memang mirip sih, meskipun tidak sama. Untuk menemukan passion kita, cobalah merenung sesaat, apakah yang membuat kita merasa fullfilled dan happy?
Passion masing-masing orang tidak sama. Ada yang passionnya di music, ada yang di sport, atau bahkan ada yang passionnya lebih abstrak, semacam "mengayomi" [watta fascinating passion ;)]. Apapun passion anda, apabila anda bekerja sesuai dengan passion, maka segala sesuatunya akan terasa lebih menyenangkan, karena "pengorbanan"pun akan terasa sebagai "kenikmatan".
Weh, kok jadi serius amat ya? ;)) Do'oh, muup deh... :) Intinya sih, gw sebenernya mau ngajakin, coba deh telusuri passion masing-masing... Eh, siapa tau ada yang menemukan bahwa passionnya ada di kegiatan trading. Soalnya klo gw rasakan, di trading ini banyak banget yang bisa berhubungan dengan passion. Mau contoh? Lah, untuk sebagian orang mungkin ngeliat deretan angka juga sudah menarik. Jangan salah, ada orang yang bisa jatuh cinta ama bilangan atau deretan angka ;) Atau, mungkin ada yang menikmati adrenalin rush saat open position dan mengamati gerakan chart.
Di bagian manapun dari kegiatan trading ini yang sesuai dengan passion, jadilah... Maksudnya? Ya... itu, jadilah trading sebagai kegiatan yang menyenangkan. "Pengorbanan" semacam melek semaleman, berjam-jam lototin chart atau bahkan saat loss-pun menjadi "menyenangkan". Nah, klo pekerjaan sudah terasa menyenangkan, maka pembahasan soal stress tidak lagi relevan :)) Artinya? kita akan jauh dari stress, meskipun load kerja tinggi. Hebat kan?
Nah, coba deh, barangkali anda menemukan passion di trading. Klo memang iya, gw ucapkan selamat! Anda [kemungkinan besar] akan menjadi successful trader. Setidaknya anda sudah bekerja sesuai dengan passion, sehingga jauh dari stress :)
Wednesday, 1 July 2009
Belajar "sabar" dengan trading :-)
Waktu itu sih gw cuma nurut aja masukan dari para responden [yang adalah job incumbent dari jabatan tersebut] tanpa pikir panjang. Emang sempet ada sedikit keraguan, apa iya sih, untuk jadi dealer [yang gw sempat melakukan pengamatan langsung di dealing room selama beberapa jam] butuh kesabaran? Soalnya terus terang, "aroma" yang gw tangkap dari dealing room itu amat sangat dinamis, yang gw pikir apa-apanya harus dilakukan dengan "gerak cepat". Mosok sih di lingkungan kerja yang sedemikian dinamis, justru diperlukan kesabaran?
Sekarang, baru 4 bulan gw belajar jadi trader, gw bener-bener menyadari bahwa emang, untuk jadi trader butuh banget yang namanya kesabaran. Ada saat-saat mengamati pergerakan chart, yang jelas butuh kesabaran. Ada saat-saat memanage margin, yang juga butuh kesabaran. Belum lagi klo nunggu TP yang belum juga kecapai, jelas butuh kesabaran. Menghadapi koneksi yang lemot [khusus buat gw nih] jelas butuh kesabaran. Apalagi yang namanya proses belajar, [buat gw yang emang dudul ;))] untuk bisa paham satu indikator aja, gw musti bolak-balik dari babypips ke streamster, dicoba, diamati, balik lagi ke babypips, baca lagi, pahami lagi, balik lagi ke streamster, dst. Coba, gimana nggak butuh kesabaran tuh? Apalagi setelah [rada-rada] paham dengan indikator-indikator itu [dengan perjuangan yang susah payah], ternyata kemudian sekarang "trend"-nya justru menuju "naked chart". Weleh-weleh, rada-rada kesel juga sih... :P Weh, tau githu kan gw nggak susah payah belajar banyak indikator qqqq ;))
Tapi jangan salah, gw menikmati kok semua proses belajar yang butuh kesabaran tadi :) Selain gw tambah pengetahuan, ada efek samping yang baiknya: gw jadi "relatif" tambah sabar. Gw bilang relatif loh, soale emang masih jauh, wong dasarnya gw itu orangnya nggak sabaran :D
Bagaimanapun, saran gw untuk newbies yang mau belajar tentang forex, siapkan kesabaran sebanyak-banyaknya :) Nggak ada yang bisa dicapai secara instan, semua butuh proses, semua butuh kesabaran. Gw jadi inget kata-kata "indah" dari para support di MV, "Terimakasih atas kesabarannya" :)
Saturday, 27 June 2009
Givin' up? No way...
Boleh jadi gw newbie yang "beruntung", karena "cuma" kurang lebih sebulan gw "tersesat" di belantara forex. Sebulan yang penuh perjuangan, sampe akhirnya gw dapet pencerahan. Proses belajar tentu nggak berhenti, wong sampe sekarang juga rasanya nggak pernah paham kok :D
Boleh jadi juga gw newbie yang paling "nekad", karena sebenernya banyak banget halangan buat gw untuk terus survive di sini. Hanya karena dukungan dan support dari para seniorlah yang bikin gw bisa bertahan...
Wew, kok jadi sentimentil gini ya? :D
Ok. Stop dulu di sini deh curhatnya :))
Yang ingin gw sampaikan buat sesama newbies, ngeliat perjalanan gw yang berliku-liku, ada satu hal mungkin bisa diambil pelajaran. Klo ingin tetep survive di dunia forex, cari mentor dan gabunglah dengan komunitas yang ada.
Segala sesuatu nggak ada yang instan, semuanya butuh proses. Panjang-pendek, berat-tidaknya proses yang harus dilalui memang tergantung masing-masing individu. Tapi ada satu hal yang jelas, proses itu akan lebih "mudah" dilalui jika kita punya pembimbing dan komunitas untuk sharing...
Terimakasih untuk semua: my mentor, para senior dan juga temen-temen sesama newbies untuk 4 bulan [masa belajar gw di forex] yang penuh warna. Terus terang gw pernah hampir menyerah, klo nggak liat semangat, keceriaan, juga kesabaran dan dukungan dari semua... [Wew, jadi sentimentil lagi nih... :D]
So? Givin' up? No way...
Sunday, 21 June 2009
Let's use the secret 'n mind mapping theory on trading ;)
Eh, sebentar, gw review singkat dulu kedua teori ini ya... The secret pada dasarnya sebuah teori yang beranggapan bahwa segala hal bisa kita "tarik" dalam kehidupan kita, asalkan kita "memancarkan gelombang" yang sesuai dengan hal tersebut. Gambarannya seperti garpu tala [atau juga benda lain] yang akan bergetar apabila ada benda lain yang bergetar dengan frekuensi yang sama. Nah, kalau kita menginginkan hal positif dalam hidup kita, misalnya sukses dalam trading, kita juga harus memancarkan gelombang positif untuk menarik hal tersebut menjadi kenyataan.
Mind mapping pada dasarnya menyatakan bahwa otak manusia terdiri dari bagian kiri yang mengatur masalah rasional dan bagian kanan yang mengatur masalah passion. Kedua bagian otak ini harus digunakan secara seimbang dan proporsional supaya segala sesuatu dalam kehidupan kita juga seimbang.
Kira-kira githu deh... [klo ada yang lebih tau tentang kedua teori ini silahkan kasih masukan ya... :)]
Ok. Terus, gimana aplikasinya untuk trading? Yuk, kita coba aja deh... Langkahnya kira-kira berikut:
- Pancarkan energi positif dari diri kita. Caranya? pikirkan hal-hal yang positif dan menyenangkan. Intinya, aktifkan otak kanan dengan hal positif. Hal yang paling dianjurkan untuk membangkitkan energi positif adalah "bersyukur". Loh, kayak nggak ada hubungannya ya? ada doong... orang yang bersyukurkan berarti berpikir positif terhadap kehidupannya :)
- Stimulus otak kanan ini dengan membayangkan berapa target yang akan dicapai dalam trading hari ini, misalnya 300 pips [angkanya sih terserah masing-masing ;)] Gak cuma sekedar membayangkan sekilas, tapi bayangkan dengan detil, dan rasakan bahwa hal tersebut benar-benar terjadi. Misalnya, bayangkan chart akan bergerak mencapai target profit kita. Intinya, gunakan kekuatan bawah sabar di sini. Begin with the end in mind, kalo kata Setphen R. Covey (The 7 Habits)
- Setelah yakin dengan target, aktifkan otak kiri dengan melakukan analisis seperti biasa. Oya, ada anjuran untuk mengistirahatkan otak kiri ini setiap 1 jam sekali, karena otak kiri optimal bekerja selama 1 jam. Istirahatlah setiap 1 jam sekali, dengan mengaktifkan otak kanan sejenak [kurang lebih 5 menit]. Caranya? Tergantung passion masing-masing. Yang senang nyemil silahkan nyemil dulu, yang seneng ngopi silahkan ngopi dulu, yang seneng musik silahkan dengerin musik dulu. Tapi ingat, 5 menit cukup, jangan kelamaan, klo kelamaan ntar nggak jadi trading doong...
Berani coba? Silahkan... Eh, klo berhasil bilang-bilang ya... :) Klo gagal? wew, kayaknya gw perlu siap-siap disclaimer nih... qqqq ;))
Monday, 15 June 2009
Trading is all bout our self
Bukannya sekarang udah jago loh..., wong masa belajar gw di forex juga baru sekitar 3 bulanan [swear! makanya bagi yang nganggep gw dah master: salah besaaarrr :))] Cuma, sekarang sih syukurlah, gw dah nggak langganan bingung lagi. Bukan karena dah pinter analisis juga, cuma karena gw dah sadar, apapun keputusan yang gw diambil saat gw trading, itu urusan gw sendiri. Lah, iya to? Wong loss juga loss sendiri, profit juga profit sendiri :)) Tunggu-tunggu, jangan sewot dulu ;) maksud gw, klo keputusan yang kita ambil itu berdasarkan pendapat kita sendiri, brarti kita dah siap ambil resikonya kan? Kalau benar: bisa merasakan puasnya, klo salah: ya nggak usah nyari kambing hitam doong...
Emang sih, gw suka nyari rekomendasi dari para master semacem weekly projection dari Gopips. Semua dijadiin bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Tapi keputusan akhir tetap kita sendiri yang harus ambil [lah, iya, mau gimana lagi, wong terus terang gw juga sering nggak paham maksud "garis-garis" yang dibuat para master itu :P qqqq]
Yang intinya, coba deh, bangun rasa percaya diri pada hasil keputusan sendiri. Klo masih belajar, nggak ada salahnya coba-coba macem-macem transaksi pake virtual dulu. Ntar klo udah dapetin "touch"-nya, pasti deh akan lebih percaya diri. Jadi nggak tergantung ama trader lain. Eh, ntar bisa-bisa klo dikasih sinyal malah balik nanya: mosok? ;)
Friday, 12 June 2009
Job Analysis for [on line] Forex Trader
Job Description
Nama jabatan: Trader Forex/Valas [on line]
Kode Jabatan: -
Tanggal Analisis: 13 Juni 2009
Fungsi Jabatan: Melakukan investasi di pasar uang berdasar pada analisis terhadap [pasar dan menentukan tindakan yang perlu untuk mengambil keuntungan terhadap pergerakan pasar tersebut [meskipun dalam prakteknya nggak selalu untung sih:))]
Tugas-tugas Jabatan:
- Melakukan analisis terhadap pergerakan pasar uang
- Melakukan analisis teknikal
- Memantau berita [news] yang berkaitan dengan pergerakan pasar dan melakukan antisipasinya [khususnya bagi penganut aliran fundamental ;)]
- Menentukan posisi buy/sell berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan [meskipun dalam prakteknya kadang-kadang berdasarkan "kenekatan" aja :))]
- Menentukan margin untuk setiap posisi
- Menentukan target profit [dan stop loss, klo mau :)] untuk setiap posisi
- Memantau pergerakan pasar dan melakukan penyesuaian posisi yang diambil bila perlu [dan mau/sempet, serta "ngeh" gimanan caranya, soale klo gw suka nggak sempet, klo sempetpun nggak "ngeh" :))]
- Bertanggung jawab dalam pengelolaan account [biar nggak keseringan kena MC]
Kondisi Kerja: Istimewa [bisa kapan aja, di mana aja, posisi sesuka kita: mau sambil duduk, berdiri, jongkok, tiduran, terseraaahh... :))]
Job Specification
Pendidikan: minimal SLTA [terus terang sebenernya gw pengennya sih nulis minimal D3, cuma takut pada protes: mosok jadi trader lebih susah daripada jadi presiden, wong syarat jadi presiden aja minimal SLTA :))]
Penguasaan Bahasa Asing : Inggris, minimal pasif [minimal banget tau artinya buy/sell, profit loss :)), syukur-syukur bisa paham baca news plus sedikit paham korespondensi ama pihak-pihak yang mungkin dibutuhkan]
Pengalaman: - [yang penting ada kemauan untuk belajar]
Persyaratan Fisik: tidak buta warna [eh, perlu nggak ya? maksud gw, supaya bisa mbedain ijo ama merah, profit ama loss, githu... :)]
Persyaratan Mental:
- Dapat mengambil keputusan secara cepat [dan tepat dooong...]
- Mampu menganalisis dan membuat sintesis berbagai informasi abstrak
- Sabar dan telaten [asli, yang ini perlu banget, soale ternyata mengamati pergerakan chart itu nggak gampang loh, perlu banget kesabaran dan ketelatenan]
- Resistant to stress tinggi, bisa stay cool di berbagai kondisi, alias nggak gampang panik [weh, syarat yang ini kayaknya gw nggak memenuhi deh, soale terus terang, gw gampang panik, apalagi klo liat posisi menuju stop loss ato MC :))]
Itu tadi hasil analisis [nggak serus sih :)] untuk jabatan forex trader on line. Ngeliat sekilas, kerjaannya relatif asyik kan? Coba bandingin deh... dengan kerjaan lain yang musti terikat waktu dan tempat, belum lagi klo punya boss yang cerewet :)) weh, jaaauuhhhh... Yang ini bener-bener suke-suke kita. Mau kerja kapan aja, di mana aja, hasil sebesar apa, kita sendiri yang nentuin. Persyaratannya juga nggak susah-susah amat kan? Yang penting punya kemauan belajar yang kuat, lainnya bisa menyusul dipelajari :)
Nah, masih ragu-ragu buat memutuskan serius belajar jadi trader? Weh, jangan kelamaan mikirnya doong... The chart is swinging, the market is moving... buruaann... ;)
Sunday, 7 June 2009
Manage Your Margin
Ok. Jadi bahasan kali ini adalah: margin. Kenapa ini penting? Ya iyalah..., dengan mengatur margin, kita bisa mengatur kemungkinan profit yang akan didapet dan juga resiko yang ditanggung. Singkatnya sih, semakin banyak margin yang dipake, semakin tinggi kemungkinan profit yang didapet, tapi inget, semakin tinggi juga resiko yang ditanggung.
Margin juga akan menentukan, seberapa besar pergerakan pasar bisa diakomodasi, baik dengan penentuan stop loss atau "menunggu" datangnya margin call. Gambarannya gini, klo kita pake margin 10%, tentunya avaliable margin akan lebih kuat untuk menanggung pergerakan pasar dibanding klo kita pake margin 50%. Artinya, klopun kita salah posisi, margin call akan datang relatif lebih lambat klo kita pake margin 10% dibanding klo kita pake margin 50%.
Berapa used margin yang disarankan? Khusus untuk newbie, [klo master sih, suke-suke aja, wong beliau dah tau persis perhitungan resikonya :)] rata-rata literatur bilang used margin yang disarankan adalah 10-20%. Ingat, itu untuk total semua posisi yang open loh... Jadi klo kita punya kebiasaan buka 5 posisi, brarti margin yang dipake untuk setiap posisi rata-rata 4%. Ya nggak harus rata-rata githu sih, yang pasti sebaiknya total jangan lebih dari 20%.
Ok. Itu total used margin. Nah, sekarang penggunaannya. Ada pepatah mengatakan "jangan taruh semua telor dalam satu keranjang". Ini bisa diterapkan dalam penggunaan margin juga. Sebaiknya jangan pake seluruh "quota" used margin dalam satu posisi. Pertimbangannya, untuk menyebar resiko, klo misal kita buka 5 posisi, salah satu atau dua posisi kena stop loss, kerugian yang terjadi masih ketutup ama profit dari posisi yang lain. Lah, klo semua posisi kena stop loss? Wew, itu sih "sial" banget namanya :)) Bukan salah marginnya kalee, tapi kayaknya emang harus belajar lagi analisisnya :)
Nah, jadi kesimpulannya, jangan serakah: pengen cepet untung dengan pake margin gedhe, bisa-bisa malah buntung loh... Be wise, manage your margin :)
Friday, 29 May 2009
Stop Loss=Margin Call? Get real! :-))
Nah, karena itu gw prihatin, kenapa banyak temen-temen newbies yang kayaknya anti banget sama fasilitas yang satu ini: Stop Loss. Emang sih, gw juga pernah [dulu malah sering :)] dapet pengalaman menyebalkan dengan SL ini. Sering order udah keburu nyentuh SL, padahal setelah itu harga berbalik arah sesuai yang diperkirakan, bahkan akhirnya nyentuh target. Guys, i know what u feel, emang rasanya sebeeel... banget! Tapi apa terus kita jadi anti SL? Tunggu dulu. Jangan keburu nyalahin SL-nya, wong do'i nggak salah apa-apa koq :)
SL itu [katanya] gunanya untuk "membatasi" kerugian, bukan "mempercepat" kita rugi. Nggak lucu kan, kalo kita misalnya kejar target 100 pips dengan mempertaruhkan seluruh account? Jujur aja, itu nggak rasional. Mosok kita lebih berani rugi dari pada berani untung? Weh, yang bener aja :))
Trading tanpa SL memang menggoda [terutama buat newbies :)], "seakan-akan" kita nggak pernah salah posisi, karena kadang-kadang setelah minus sampe banyak pips ternyata kemudian harga kembali berbalik, dan akhirnya order bisa di close dalam posisi positif. Tapi, dear friends :), klo gw boleh kasih saran, jangan terus semata-mata mengandalkan "nasib baik" kayak githu... Ada kalanya harga nggak berbalik lagi [dalam cakupan kekuatan margin kita], sehingga bisa diibaratkan: tidak selamanya malam [loss] berganti pagi [profit], kadang-kadang yang terbit bukannya matahari tapi Margin Call.
Nah, mendingan mana: kita cepet tau posisi kita salah, trus bisa cepet-cepet dibenerin, atau gara-gara satu kali salah posisi account kita tamat?
Saran gw sih, kalo emang kita sering dapet pengalaman buruk dengan SL, coba deh di review, mungkin kita yang salah prediksi, ato kurang tepat dalam menentukan titik stop lossnya.
Kalo salah prediksi? ya mau nggak mau harus belajar lagi... :) yee... jangan males dulu doong... :)) Nah, klo masalahnya ada di penentuan titik stop loss, coba deh dicermati lagi. Penentuan SL bisa dengan macem-macem cara dan tergantung dari macem-macem faktor, misalnya: kesediaan kita untuk rugi, kekuatan margin kita, swing dari pair yang diperdagangkan, de el el. Indikator yang dipake? Itu sih suke-suke ajah... :) Tergantung pemahaman masing-masing. Gw sih biasanya pake titik parasar atau fibo[wisonacci, wisopivot] untuk menentukan SL.
Masih juga belum "sreg" dengan SL yang "kaku"? Bisa aja coba pake cara hedging. Intinya, kuncilah kerugian maksimum, jangan biarkan satu posisi salah bikin account kita amblas...
Kuncinya emang harus sabar dan telaten. Learn, try, and feel it... Akhirnya [mudah-mudahan] akan ketemu gimana cara trading yang enak :)
Monday, 25 May 2009
Fundamentalist ato Technicalist?
Akhirnya, menyadari bahwa di forex ternyata gw termasuk newbie yang "sok pede" [yang berujung pada loss terusss :))], gw tertantang untuk belajar sendiri dari e-book. So, dilahap deh seabreg e-book. Sampe enek deh pokoke :)) Itu dirasa belum cukup, ditambah lagi "sekolah" di baby pips.
Nah, sebagai trader lulusan baby pips :-P, gw kemudian berusaha mengamalkan ilmu yang diajarkan di "sekolah"ini. Analisis sebelum open position lengkap deh, pokoke. Pasang [banyak] indikator, pasang kuping juga [sapa tau ada news], timbang sana-timbang sini [plus banyak ragu 'n bingung :)] baru deh memberanikan diri OP. Hasilnya? weh, masih aja loss... :))
Putus asa? terus terang: hampir! :)) Untung aja gw segera dapet "pencerahan", bahwa indikator nggak perlu dipasang banyak-banyak, bahwa news kadang-kadang [malah sering ;)] perlu dicueqin aja. Pelan-pelan gw malah lebih condong ke analisis tekhnikal dari pada fundamental. Bukan berarti gw bilang analisis fundamental nggak ada gunanya [weh, ntar bisa-bisa diprotes ama dosen Pengantar Ekonomi gw nih :-P], itu semua tergantung gaya trading masing-masing trader.
Ada trader yang lebih cocok trading berdasarkan news. Bekalnya: jadwal news di setiap negara [yang mata uangnya kita perdagangkan], kemudian antisipasi dilakukan menjelang news diluncurkan. Ada juga trader yang lebih mengandalkan analisis tekhnikal. Bekalnya: indikator yang "pas" plus pemahamannya.
Nah, tinggal pilih [contreng aja 'kaleee ;)], mau jadi fundamentalist ato technicalist?
Saturday, 23 May 2009
"Master koq pelit sih?"
Jujur aja, sebagai newbie, pasti pernah ngerasain susahnya cari orang yang mau ditanya dan mau ngejawab pertanyaan-pertanyaan semacam: "EU sell ato buy nih?", "EU mau kemana nih, naik ato turun?", "Master bagi ilmunya doong... " Kalo yang ditanya nggak mau ngejawab, pasti deh terbersit pernyataan di atas "master koq pelit sih?"
Sebenernya, apa emang iya para master ini pada pelit bagi-bagi ilmu? Eit, ntar dulu... sebelum nuduh, coba deh cari tau, kenapa mereka rata-rata pada nggak mau ngejawab pertanyaan-pertanyaan kayak di atas di chat room.
Coba deh kira-kira, untuk ngejawab pertanyaan klasik newbie di atas kan nggak bisa dalam waktu dan tempat yang singkat [seperti di chat room]. Bayangin aja, untuk ngejawab pertanyaan buy ato sell sang master kan harus tau, ini yang nanya tipe trader apa? scalper, day trader ato swinger? masing-masing kan butuh analisis yang beda. Ntar dikasih analisis untuk swinger ternyata yang nanya scalper, bisa-bisa dituduh lagi: "master koq ngasi sinyal palsu" :)) Nah, mosok harus wawancara dulu? Belum lagi newbie yang nanya juga kalo balik ditanya belum tentu tau maksud pertanyaan sang masternya. Ya nggak? hayooo... ngaku... :)) Itu baru satu pertanyaan yang singkat. Yang konyol lagi kalo minta bagi ilmu di chat room. Weleh, emangnya singkat untuk njelasinnya? Chat room kan terbatas, belum lagi pegel lah ngetiknya... kalo harus mengulang jawaban untuk pertanyaan yang sama berkali-kali. Iya kan?
Nah, beberapa master yang gw "kenal" ternyata sama sekali nggak pelit. Mau bukti? Coba aja sesekali kunjung ke blog mereka. Di sana mereka "buka-bukaan" abis. Ilmu dibagi-bagi gratis, sinyal gratis, weekly projection juga gratis, e-book gratis, bahkan indikator dan template-pun dibagi gratis... Weh, mosok masih tega nuduh mereka pelit? Jangan doong... Kayaknya sih kebangetan deh kalo masih nuduh githu... Kita aja yang harus rajin dan tau ke mana ilmu harus dicari.
So? Silahkan langsung meluncur ke TKP, eh, maksudnya ke blog mereka, serap banyak-banyak ilmu yang tersedia. Ok?
Tuesday, 19 May 2009
Trading [buat gw] is about passion
Sedikit bernostalgia jaman masi kuliah ni... ;) Gw punya dosen yang hobi banget nerangin dengan bantuan chart. Banyak temen gw yang ngeluh dengan cara beliau ini, soalnya menurut mereka chart itu bukannya mbantu bikin ngerti tapi malah bikin tambah puyeng! :)) Terus-terang [bukan philips loh ;)] gw suka heran denger keluhan temen-temen ini. Soalnya, gw setuju banget ama dosen ybs, bahwa chart itu bisa banyak "bercerita". Satu chart itu kalo diterangin sama dengan berlembar-lembar kata-kata [cieee...]. Herannya, gw jarang banget nemuin orang yang sependapat dengan cara gw "menyimak" chart :)) Gw sempet mikir, apa emang gw yang aneh ya? :))
Pertanyaan ini sebenernya udah terjawab pas gw baca buku "Personality Plus"nya Florence Littauer, ternyata gw termasuk orang dengan kepribadian melankolis (dengan campuran koleris), yang biasanya emang lebih berorientasi detil, termasuk menyukai angka dan grafik! :)) Tapi tetep aja gw masih jarang menemukan orang yang "sejenis" dalam kehidupan sehari-hari, yang bikin hobi gw bahas chart kurang kesampaian :)) Baru deh, setelah gw mulai belajar trading, gw "bertemu" dengan orang-orang yang "sejenis", bahkan jauh lebih "gila" dari gw dalam hal angka dan chart :)) Hah! jadi tau deh, ternyata gw punya banyak "temen" yang lebih "parah" :))
Bukan cuma masalah merasa punya "temen" sih, yang bikin gw betah belajar trading. Entah kenapa, gw ngerasa ada kepuasan tersendiri [ciee...] kalo setelah corat-coret sana-sini, open position, kemudian kena target. Wiiih, puasss deh rasanya :)) Bukan masalah uang yang di dapet loh ;) [Soalnya gw emang ga pake modal gedhe, jadi hasil dollarnya juga gak gedhe :))] Uang mungkin hanya efek samping sih :)) makanya gw lebih seneng ngeliat keberhasilan dalam itungan pips, bukan satuan uangnya. Yang susah tergantikan ya, kepuasannya itu loh :)) yang buat gw, gak bisa didapet dari kerjaan gw sehari-hari ;) Itulah kenapa kalo ada orang yang nanya, berapa "dapet" dari trading, buat gw pertanyaan itu gak relevan :)) It's not about money, it's about passion!
Ok. Mungkin gw bisa enjoy gini karena emang gak ngelibatin model gedhe :)) Ya mungkin juga karena itu sih ;) Prinsipnya, buat gw, trading itu mesti enjoy: profit enjoy, loss juga tetep enjoy :)) Makanya prinsip kehati-hatian [prudent dalam investasi] juga mesti dipake di sini: jangan deposit melebihi kemampuan :)
Saat ini emang gw baru sampe pada tahap trading for fun [namanya juga baru kenal dan masi belajar ;)], tapi gw respek banget dengan trader yang udah sampe taraf trading for living. Kalau beliau emang tetep bisa enjoy bertrading, wow, itu pekerjaan yang asyik banget!
Ok deh, doa'in aja gw [kita] tetep bisa survive di dunia forex ini ;) [asal jangan keseringan MC sih :))] Thank's to U, guys, for make me feel "not alone"...
Wednesday, 13 May 2009
Mentor: enak buat buat belajar dan perlu!
Apa sih mentor itu? [sebentar, gw buka buku manajemen sumberdaya manusia dulu ya... ;) qqqq] ok. dah ketemu nih, kalo kata buku sih mentor adalah orang yang menawarkan bimbingan [karir] informal. Ya kita ambil pengertiannya aja deh, bahwa mentor adalah orang yang bersedia memberikan bimbingan kepada kita dalam memahami sesuatu hal, dalam hal ini ya masalah per-forex-an tadi.
Ok. anggaplah kita sepakat bahwa mentor itu perlu. Trus, gimana dan bagaimana caranya cari mentor? Nah, di sini masalahnya. Untuk mendapatkan orang yang mau jadi mentor kita emang nggak gampang. Ya iyalah... jarang ada to, orang yang mampu dan mau ngasih bimbingan [gratis pula!]. Lah, trus gimana dong? Wew, jangan putus asa dulu... Kalo kita punya keinginan kuat, pasti adalah jalannya [ciee...]
Gw ada tips mendapatkan mentor yang mungkin bisa dicoba:
- Cobalah sekali-kali gabung di chat room, ngga usah ikutan ngobrol juga nggak pa pa, yang penting coba amati, siapa yang kira-kira berpotensi untuk dijadikan mentor. Kriterianya: berpengalaman, berilmu, baek hati, dan kalo bisa yang sabar. Weleh, ada githu orang yang kayak githu? qqqq ya... paling nggak yang mendekati kriteria itulah... :))
- Setelah dapet kandidatnya, cari tau info blog/webnya. Dari mana? ya tanya aja langsung... githu kok bingung ;)
- Kunjungi blog/webnya, serap pengetahuan yang ada di situ, paling nggak kita bisa tau type trader seperti apa calon mentor kita
- Kalo cocok, mulailah jalin komunikasi dan hubungan yang baik dengan calon mentor tersebut. Syukur-syukur beliau bersedia jadi mentor kita, kalo nggak ya apa boleh buat, cari aja yang lain :)) Yang perlu diinget, hubungan baik di sini dalam artian profesional loh... Ingat dan fokus pada tujuan kita, bahwa kita cari ilmu, bukan cari masalah ;) [trust me on this]
Ok? sepakat? selamat berburu mentor kalo githu... ;)
Tuesday, 12 May 2009
30 hari mencari ilmu
Kesan pertama saya liat streamster: wuiiih... keren bangeeet, perasaan kayak yang di dealing roomnya bank deh! hehehe... Maklum, masi terheran-heran liat gerakan harga yang real time githu...
Kesan berikutnya: bingung. Trus, mesti diapain neh? gimana makenya? qqqqq Beneran, gw have no idea, gimana cara order dst, dst. Order pertama gw kirim tanpa analisis [boro-boro analisis, indikator aja kagak ngerti :))]
Dari situ gw mulai cari-cari info, nanya sana-sini, googling sana-sini, download sana-sini, baca seabreg e-book, yang akibatnya, sebulan pertama gw jadi kurang tidur, lecek, kusyut deh pokoke :)) Segitu juga hasilnya losss terusss :))
Baru deh setelah berjibaku selama sebulan lebih, gw dapet pencerahan tentang gimana sih cara trading yang rada-rada enak githu... Tapi itu bukan berarti perjuangan udah selesai. Belajar masih terus berlanjut, cuma emang udah agak terarah.
Kuncinya, yang mau gw sampaikan disini: untuk mempermudah mempelajari forex ini, cobalah cari mentor, jangan malu nanya dan jangan cepet putus asa. Tentang perlunya mentor ini ntar deh gw bahas di posting selanjutnya [hopefully] ;)